ERA PANDEMI TETAP GIAT MENGUKIR PRESTASI: UPACARA PANSA MENGUKIR NASIONALISME DALAM DADA Rintik hujan menjadi saksi bisu Merah...
ERA PANDEMI TETAP GIAT MENGUKIR PRESTASI:
UPACARA PANSA MENGUKIR
NASIONALISME DALAM DADA
Rintik hujan menjadi saksi bisu
Merah putih berkibar dalam syahdu
nasionalisme mengakar, membakar
dadaku….
November
Ceria Pansa mengukir cerita,
bulan November merupakan salah satu
bulan bersejarah di Indonesia, tanggal
10 November ditetapkan sebagai
hari Pahlawan. Hal ini dilakuakn dengan
berbagai cara salah satunya dengan menanamkan pendidikan karakter pada peserta
didik. Salah satu realisasi karakter kebangsaan dan nasioanalisme berupa
kegiatan upacara di sekolah setiap hari Senin. Namun, keberadaan covid-19 telah
mengakibatkan upacara tiada terlaksana. Era pandemi tidak menyurutkan
pemerintah Bantul dalam meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionaliasme. Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Bantul berupaya meningkatkan wawasan kebangsaan dan
nasionalisme masyarakat Bantul khususnya peserta didik dengan mengadakan Lomba
Upacara Tingkat SMP/MTS, SMA/SMK/MA
se-Kabupaten Bantul tahun 2021. Lomba
tingkat SMP diikuti 17 SMP yang
masing-masing mewakili kapanewon di Kabupaten Bantul.
Kapanewon Pandak diwakili oleh SMP 1 Pandak atau Pansa.
Pansa sebagai peserta aktif
mengikuti peraturan dan prosedur lomba yang diawali dengan mengikuti technical meeting lomba pada hari Jumat,
tanggal 22 Oktober 2021 di Ruang Rapat Kesbangpol Kabupaten Bantul Jl. Bantul KM 7,5 Pendowoharjo, Sewon,
Bantul. Setelah mengikuti technical
meeting, Pansa sigap, gercep mempersiapkan diri dengan semangat membara
menyambut kemunculan jadwal lomba. Adapun jadwal lomba tingkat SMP dan SMA dimulai pada tanggal 1 November
2021 di SMP N 1 Kasihan dan berakhir tanggal 29 November di SMA N 1 Kretek.
Sementara itu jadwal lomba Pansa jatuh pada tanggal 11 November 2021 ( yups,
tanggal cantik 11.11).
Hari yang ditunggu dan dirindu warga
Pansa telah tiba. Kamis, 11 November 2021 disaksikan hujan deras peserta lomba
Pansa menerabas hujan deras, langkah-langkah tegap, tegas tetap mendaras, semangat lomba tiada batas,
hujan bukanlah penghalang untuk berperang menggapai menang Aamiin. Peserta
Lomba Pansa tetap siap siaga menunggu keputusan dan kebijakan dewan yuri. Hujan
yang enggan bersahabat akhirnya membawa pada keputusan yuri untuk menunda lomba
dengan memberikan alternative sekaligus solusi antisipasi, yaitu melakukan
upacara di GOR SMP 1 Pandak. Bukan warga Pansa kalau menyerah karena tantangan,
karena peserta lomba yakin tantangan adalah awal menggapai kemenangan. Oleh
karena itu, dengan senang hati, legawa Pansa menerima keputusaan tersebut. Peserta lomba langsung action
berlatih sampai titik darah penghabisan. Yupz …mantap.
Jumat pagi nan berkah, 12 November
2021 suasana lebih cerah dibandingkan “tanggal cantik yang menarik di antara
pelik “ Warga Pansa khususnya peserta lomba upacara ceria di antara doa
menyambut kedatangan yuri lomba yang tegap perkasa penuh wibawa. Cie…cie, yang jelas peserta lomba Pansa juga tidak kalah, mereka tegap perkasa nan memesona, siap menggikuti
lomba.
Sesuai jadwal pukul 07 .00 WIB peserta
lomba upacara SMP 1 Pandak bersiap di lapangan.
Lomba upacara dimulai disaksikan rintik hujan yang menimbulkan suasana semakin
hikmad, syahdu di kalbu. Secara garis besar susunan acara upacara lomba
meliputi acara persiapan, pendahuluan, acara pokok, acara penutup,dan acara
tambahan.
Acara persiapan dimulai dari
mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan pengambilalihan pimpinan
upacara. Persiapan perlengkapan dilakukan oleh kru, yaitu Pak Nunung Dwi Wibowo, A.Md. dan kawan-kawan.
Setelah perlengkapan siap, petugas serta barisan peserta juga harus siap.
Masing-masing ketua kelompok menyiapkan barisanya. Dalam hal ini kelompok
barisan 1 dipimpin oleh Muhammad Chico R, kelompok 2 dipimpin oleh Endahing
Galuh, dan kelompok 3 dipimpin oleh Kholis Nur Oktaviani. Barisan Bapak Ibu guru dengan baju PDH juga
siap memesona. Semua pemimpin barisan dengan tegap dan tegas menyiapkan barisannya.
Setelah itu Khalif Aqil Satriawan selaku pemimpin upacara dengan tegap, tegas, dan memesona
melangkah menempatkan diri sebagai pemimpin upacara. Kedatangan pemimpin pemimpin upacara disambut dengan pengormatan yang dipimpin oleh
ketua kelompok yang paling kanan. Ketua kelompok kemudian melaporkan kesiapan
kelompoknya. Laporan kelompok usai dilanjutkan laporan pengatur upacara oleh
Albert Widyo Siswoyo bahwa upacara
siap dimulai.
Acara pokok upacara bendera hari Jumat tanggal 12, November 2021 dalam
rangka mengikuti lomba dimulai. Sheryl
Aulia Puspita memandu jalannya upacara. Susunan acara pokok mengikuti urutan
acara yang telah dipersiapkan dan menyesuaikan juknis Kesbangpol Bantul. Adapun secara rinci susunan acara meliputi :
1.
pembina
upacara memasuki tempat upacara .
2.
penghormatan
kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara.
3.
laporan
pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai.
4.
pengibaran
bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan
indonesia raya.
5.
mengheningkan
cipta dipimpin oleh pembina upacara.
6.
pembacaan
teks pancasila oleh pembina upacara,diikuti oleh seluruh peserta upacara.
7.
pembacaan
teks pembukaan undang-undang dasar tahun 1945
8.
amanat
pembina upacara, barisan diistirahatkan.
9.
menyanyikan
lagu wajib nasiona tanah airku
10.
pembacaan
do’a.
11.
laporan
pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai.
12.
penghormatan
kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara.
13.
pembina
upacara meninggalkan tempat upacara.
14.
upacara
selesai barisan dibubarkan
Acara pertama dimulai, Bapak
Hariyono, S.Pd selaku pembina upacara memasuki lapangan upacara, dilanjutkan
acara kedua yakni pemberian pengormatan umum. Acara ketiga, Khalif Aqil
Satriawan selaku pemimpin upacara dengan tegas dan berwibawa melaporkan
kesiapan upacara untuk segara dimulai. Laporan diterima dengan tegas penuh
wibawa oleh
Acara keempat adalah acara nan
syahdu dan sangat dirindu, yaitu pengibaran bendera diiringi lagu Indonesia
Raya. Tiga petugas bendera nan ganteng dan cantik memesona yaitu Fauzia Lina
Dewanti, Nur Ikhsan, dan Atifah
Azarifah Eka P melaksanakan
amanah mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh tanggung jawab
melangkahkan kaki dengan tegap sehingga bendera dapat berkibar megah di antara
langit kelabu. Tiga serangkai kembali ketempat peraduannya kemudian dilanjutkan
acara kelima, yaitu mengheningkan cipta. Evarista Shevina Haning selaku dirigent memainkan
tangannya dengan luwes memimpin paduan suara dengan merdu dan penuh
penghayatan. Peserta upacara menundukan kepala mengenang jasa para pahlawan
dengan penuh haru, tentunya sekian purnama tidak mengheningkan cipta.
Hening cipta usai,
dilanjutkan penyerahan teks Pancasila
dari Sakti Muhammad Hasya selaku pembawa teks Pancasila kepada
pembina upacara. Pembacaan teks Pancasila dipimpin oleh Bapak Haiyono, S.Pd.
dan diikuti peserta upacara memecah keheningan di tengah rintik hujan, meninggalkan
rasa kebangsaan yang menghujam hati menanam kepribadian dalam segenap “langkah
perjalanan”.
Acara ketujuh yang tidak kalah
ditungu-tunggu yaitu pembacaan Pembukaan
UUD 1945. Pembacaan Pembukaan UUD 1945
dibacakan oleh Vanesya Ayudya dengan
suara lantang, tegas tentunya cukup memukau peserta upacara, selain memecah keheningan pagi pula.
Acara demi acara telah dilalui,
akhirnya sampai pada acara kedelapan, amanat upacara. Acara yang menarik untuk didengarkan dan
menggelitik hati untuk disimpan. Selama kurang lebi 10 menit Bapak Hariyono
selaku pembina upacara menguraikan tentang wawasan Pluralisme Kebangsaan di Masa
Pandemi Covid-19 yang intinya tentang menghargai perbedaan. Sungguh acara
yang menarik untuk didengarkan, menggelitik hati untuk disimpan,
menambah wawasan kebangsaan, dan tiada
pantas dilupakan, mengesankan.
Kesan mendalam tentang
nasionalisme dan kebangsaan di hati peserta upacara tampaknya semakin membuncah
yang diekspresikan ketika menyayikan lagu wajib nasional Tanah Airku.
Peserta upacara tampak menyanyikan lagu Tanah Airku dengan penuh penghayatan, merdu mendayu kembali mengusik kalbu….Ah,
Indonesiaku aku sangat mencintaimu….
Suasana haru biru yang melingkupi
kegiatan upacara dibingkai doa yang
dipimpin oleh Wahyu Nur Cahyo dengan
khusuk. Pembacaan doa yang hikmat tersebut
sebagai penanda acara kesepuluh dalam upacara telah terlaksana. Usai pembacaan doa pemimpin
upacara melaporkan kepada pembina upacara
bahwa upacara telah selesai. Selanjutnya Khalif Aqil Satriaan memimpin
penghormatan umum kepada pembina upacara.
Acara pokok upacara dalam rangka
lomba telah selesai. Acara selanjutnya adalah acara penutup yang ditandai
dengan pembina upacara meninggalkan tempat upacara. Pemimpin upacara kemudian
memberikan aba-aba barisan dibubarkan. Upacara dalam rangka lomba selesai. Rasa
syukur peserta upacara diungkapkan
dengan berbagai eskpresi. Bahagia pun buncah, pecah, segenap doa tengadah
semoga semua membawa hikmah dan barokah, Pansa, jaya. Pansa, adiwiyata.
Pansa,sehat. Pansa, juara. Aamiin.
COMMENTS